Agus Rebut Posisi Pertama

Agus Rebut Posisi Pertama

\"\"CIREBON - Pemilu Awal Wali Kota versi Radar Cirebon untuk pekan ketiga, dilangsungkan di RW 04 Kp Langensari, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Sabtu (11/2). Setelah dilakukan pemungutan suara dari rumah ke rumah, hasilnya Agus Alwafier jauh meninggalkan kandidat lainnya, baik popularitas maupun keterpilihan. Untuk kategori keterpilihan, dari dua ratus surat suara, Agus mengantongi 66 persen. Kemudian, Ano Sutrisno tetap bertahan pada posisi kedua, dengan 4,5 persen suara. Posisi ketiga direbut Hasanudin Manap dengan perolehan suara 3,5 persen. Sementara itu, Nasrudin Azis yang pada pekan kedua mendapat suara telak harus puas dengan perolehan suara 1,5 persen, sama dengan Edi Suripno dan Lili Eliyah. Kemudian Priatmo Adji mendapat 1 persen, Basirun 0,5 persen, Anwar Yasin 0,5 persen, Dhiana Anwar 0,5 persen, dan Sunaryo HW 0,5 persen suara. Azrul Zuniarto dan Bamunas S Budiman sama sekali tidak ada yang memilih. Sementara suara yang tak sah mencapai 18,5 persen. Sama seperti keterpilihan, untuk kategori popularitas, Agus Alwafier mengungguli kandidat wali kota lainnya. Agus mendapat perolehan suara 41,03 persen. Kemudian Lili Eliyah dengan perolehan 15,95 persen. Selanjutnya urutan ketiga Ano Sutrisno dengan perolehan suara 10,83 persen, disusul Edi Suripno 5,13 persen, Nasrudin Azis 4,27 persen, Hasanudin Manap 3,70 persen, Priatmo Adji 2,85 persen, Azrul 1,99 persen, Bamunas S Budiman 1,44 persen, Dhiana Anwar 1,44 persen, H Basirun 0,85 persen, dan Anwar Yasin 0,57 persen. Seperti biasa, tim Pemilu Awal Wali Kota dibagi lima kelompok. Masing-masing kelompok disebar di setiap RT untuk menyambangi rumah warga satu persatu. Beragam tanggapan dan komentar dari warga, saat tim menyodorkan surat suara. Salah satu komentar yang menohok datang dari Wiratno. Menurutnya, dia merasa berdosa jika memilih salah satu calon pemimpin, sementara calon yang dipilih justru melukai hati masyarakat yang memilihnya. “Kalau para pejabat, wakil rakyat, atau wali kota setelah dipilih melakukan korupsi, kita yang milih juga artinya kena dosanya. Karena ikut-ikut mendukung,” katanya. Meski demikian, ia tetap memilih. Sementara warga lain, Memet secara blak-blakan lebih memilih Agus. Alasannya, Agus lebih familiar daripada figur lainnya. Terlebih, sosok Agus Alwafier masih muda, masih layak menjadi wali kota. “Kalau orang sendiri yang jadi kan mending. Kalau ada jalan rusak bisa segera diperbaiki,” ungkapnya. Selain itu, terdapat warga yang enggan memilih. Dari sekian warga yang enggan memilih, di antaranya Budi. Menurutnya, memilih calon pemimpin (wali kota), sifatnya rahasia. “Nanti milihnya kalau sudah pada saatnya. Sekarang ikuti perkembangan dulu saja,” katanya seraya meminta maaf karena tidak bisa mengisi surat suara yang disediakan tim Pemilu Awal Wali Kota. Meski demikian, antusiasme masyarakat pemilih awal cukup tinggi. Tim Pemilu Awal yang disebar dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00 ke lima RT tersebut, akhirnya berjalan dengan sukses. (hsn) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: